Member-only story

Sebuah Refleksi Pribadi tentang Produktivitas di Libur Akhir Pekan

|#3|: Dalam bayang-bayang malas karena balas dendam atas hari kerja atau memang tak pandai memanajemen diri saja?

Muhammad Rayhan
3 min readJun 1, 2024
Foto oleh Sander Sammy dari Unsplash

Bicara libur akhir pekan, oh, tentu, ini merupakan suatu momen yang disukai banyak orang. Mengapa tidak? Akhir pekan sering kali menjadi panggung utama bagi banyak orang untuk menikmati kemalasan yang berkepanjangan.

Bangun tidur terlambat, mandi tak kunjung dipanjat, berbaring seharian di kasur bak ulat, menonton serial tanpa henti hingga mata berat, sibuk bermain ponsel tanpa sadar jam terus berlipat, lalu diakhiri dengan penyesalan, “Eh, kok, akhir pekan berlalu begitu cepat”.

Amboi! kok, setiap libur akhir pekan, ya, begini amat?

Baca di sini bagi kalian yang belum berlangganan Medium, ya.

Setiap pekan, saya selalu bertekad untuk menjalani akhir pekan yang produktif. Saya membuat daftar panjang agenda-agenda yang ingin diselesaikan, mulai dari belajar memasak, berjoging menyusuri rute baru, hingga belajar pemrograman secara otodidak. Namun, ketika saatnya tiba, kenyataan sering kali tidak selaras dengan rencana.

Adakah yang salah dengan rencana saya? Atau ini hanya soal manajemen diri saya yang buruk? Bisa jadi, ini…

--

--

Muhammad Rayhan
Muhammad Rayhan

Written by Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.

Responses (1)