Member-only story
Bingung, Buntu, terus Harus Ngapain?
|#58|: Menulis mengalir begitu saja
Baca di sini bagi kalian yang belum berlangganan Medium, ya.
Kali ini, tulisanku kubuat mengalir begitu saja. Biarlah jari-jari ini menari di atas keyboard sebebas-bebasnya. Sungguh, momen ini sangat tepat. Saat kebingungan dan kebuntuan melanda, tak mampu berpikir jernih tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya, aku membiarkan saja jari-jari ini bergerak lincah sesukanya.
Mungkin Tuhan menempatkanku dalam kebuntuan ini sebagai sebuah isyarat. Aku merasa, mungkin ini tanda bahwa Tuhan mengizinkanku untuk mengambil waktu istirahat. Istirahat dari keriuhan dan kesibukan dunia yang tak kunjung usai. Kebetulan, selama hampir tujuh hari terakhir, aku telah memaksakan diri untuk berpikir keras menulis sesuatu yang mendalam dan berarti.
Sekali lagi, tampaknya aku memang perlu mengambil waktu untuk beristirahat.
Namun, istirahat ini ternyata tidak sesederhana menutup laptop dan berdiam diri. Karena justru ketika aku berhenti, pikiranku malah semakin berisik. Semua hal yang tidak selesai dan pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban menumpuk begitu saja di kepala. Rasanya seperti terjebak di tengah jalan tanpa arah, dan setiap arah tampak buram dan tidak pasti. Aku bingung, buntu, dan bertanya-tanya: terus harus ngapain?