Muhammad Rayhan
1 min readJan 12, 2025

--

Waaah, makasih banyak, Kak Jesica, sudah mau menulis ini sebagai suara dan ekspresi nyata atas perlawanan terhadap pola didik berbasis kekerasan.

Saya pun sependapat dengan Kakak. Mau bagaimana pun manusianya, ketika ia memiliki rasa sakit dari masa lalunya, bahkan masa kecil, rasa sakit itu meninggalkan bekas entah sekecil apa pun di waktu yg masa mendatang. Saya selalu percaya akan hal ini.

Itu juga yang buat saya jadi berhati-hati dalam bertindak kepada orang lain terutama ketika sikap kita berpotensi menyakiti org.

Dalam konteks pola asuh, saya juga yakin, anak-anak yang terdidik dengan cara kekerasan, pasti dia memiliki rasa sakit yang membekas yang bahkan sulit dilupakan dan dicari jalan damainya.

Alhamdulillah, saya pribadi tidak dididik oleh ortu yang gaya asuhnya seperti itu. Tapi saya memiliki beberapa teman yang dididik dan mendapat perlakuan secara kekerasan dri ortunya. Yang akhirnya membuat saya punya rasa peduli, megerti, dan cukup relate dengan pembahasan Kakak di tulisan ini.

--

--

Muhammad Rayhan
Muhammad Rayhan

Written by Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.

Responses (1)