Tentang Diri Saya

|#7|: Mari berkenalan lebih dekat dengan saya

Muhammad Rayhan
5 min readJun 5, 2024
Foto Diri Saya

Sebelum memulai perkenalan, saya ingin berbagi sedikit soal perasaan saya. Jujur, saya harus mengakui bahwa pada hari ketujuh ini, motivasi menulis saya mulai surut, ide-ide pun terasa semakin seret, apalagi dengan kegiatan hari ini yang begitu sarat. Namun, saya teringat nasihat dari artikel pertama saya sendiri yang berbunyi, “mulailah menulis dari yang paling ringan atau dekat bagi kita”. Dari situ, terlintaslah sebuah ide, “Mengapa saya tidak memperkenalkan diri saja? Lagipula, saya belum sempat menulis tentang diri saya sendiri.” Oleh karena itu, dalam tulisan ini, saya akan mengajak kalian mengenal lebih dekat dengan saya. Mari kita mulai!

Halo! Perkenalkan, saya Muhammad Rayhan. Panggil saja “Rayhan”. Saya adalah seorang mahasiswa teknik informatika di salah satu kampus negeri di Kota Malang. Terlahir dari kedua orang tua yang bersilang budaya: Jawa-Sunda; Bapak Jawa dan Ibu Sunda. Perpaduan budaya ini memberikan saya banyak wawasan dan nilai-nilai kehidupan yang beragam, yang selalu menjadi panduan dalam perjalanan hidup saya.

Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, saya sering kali berada di posisi yang unik — menjadi penengah antara kakak dan adik. Peran ini mengajarkan saya tentang pentingnya komunikasi dan kompromi. Di sisi lain, tak jarang juga saya merasakan keresahan khas anak tengah, seperti sering kali menjadi yang paling sering disuruh-suruh atau merasa diabaikan. Meskipun demikian, pengalaman ini juga membuat saya lebih bijak dalam mengambil keputusan dan lebih tangguh dalam menghadapi berbagai situasi.

Perjalanan hidup saya penuh dengan lika-liku. Salah satu momen yang paling berkesan dan berharga adalah ketika saya memutuskan untuk pindah jurusan (dan kampus). Sebelumnya, saya sempat berkuliah di jurusan fisika selama dua tahun, lalu pindah karena merasa tidak cocok dengan jurusannya — istilah kata, saya “salah jurusan”. Minat saya pada komputer dan pemrograman semenjak lulus SMA mendorong saya untuk mendalaminya secara serius di tempat formal. Sehingga menyebabkan saya berani memutuskan untuk beralih ke teknik informatika.

Alhamdulillah, saya direstui orang tua untuk pindah jurusan.

Dengan keputusan tersebut, banyak perubahan dan tantangan yang harus saya hadapi. Salah satu yang paling terasa adalah berusaha sebisa mungkin memenuhi tekad untuk tidak meminta uang saku lagi kepada orang tua. Sungguh perjuangan yang luar biasa memang. Selain harus berusaha keras menjalani kuliah sebagai perjalanan penting dalam hidup, saya juga harus berpikir keras bagaimana pun caranya tetap bertahan hidup tanpa ketergantungan finansial dari orang tua. Mulai dari mengajar privat, bekerja lepas desain grafis, mengerjakan proyek web klien, hingga menjadi pengemudi ojol, semuanya pernah saya coba demi kelangsungan hidup.

Alhamdulillah, sejauh ini, saya selalu diberi jalan oleh Allah untuk terus berjuang.

Selain mendalami bahasa komputer (pemrograman), saya memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap dunia ilmu linguistik, khususnya Bahasa Indonesia. Bagi saya, bahasa adalah jembatan yang menghubungkan manusia dengan pemikiran dan perasaan mereka. Menggali keindahan dan kekayaan Bahasa Indonesia adalah salah satu cara saya menghargai budaya dan identitas bangsa. Minat ini sering kali menjadi pelarian saya dari kompleksitas algoritma dan logika pemrograman.

Kecintaan saya pada linguistik membuat saya sering kali menghabiskan waktu membaca buku tentang bahasa dan berlatih menulis — seperti yang selama ini dituangkan di Medium ini. Saya percaya bahwa memahami bahasa manusia tidak kalah menantang dan menarik dibandingkan dengan memahami bahasa komputer. Kedua bidang ini, meskipun tampak berbeda, sebenarnya saling melengkapi dalam kehidupan saya.

Bisa dibilang, bagi saya, memahami bahasa komputer mirip seperti memecahkan kode rahasia — setiap sintaks dan perintah memiliki makna yang spesifik, seperti bahasa rahasia antarkomputer. Namun, pada saat yang sama, saya juga sangat menikmati keindahan dan kedalaman bahasa manusia. Bagi saya, belajar tentang Bahasa Indonesia seperti menjelajahi hutan belantara kata-kata yang membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang esensi dan budaya kita serta para leluhur. Dalam kedua dunia ini, saya menemukan bahwa di balik kerumitan yang terlihat, terdapat keindahan dan kekayaan yang menunggu untuk dijelajahi.

Selain urusan akademik, saya juga merasakan banyak pengalaman menarik dan menantang yang tampaknya jarang dialami oleh kebanyakan orang. Salah satunya seperti yang telah saya singgung sebelumnya: menjadi pengemudi ojol. Pengalaman detail dan lengkap tentang ini, mungkin, bisa saya jadikan topik tulisan di lain waktu. Singkatnya, saya memilih untuk menjadi pengemudi ojek online dengan berani dan tanpa rasa malu karena saya mengalami pemutusan kerja yang mendadak, yang memaksa saya untuk mencari penghasilan secara realtime.

Seputar pengalaman tempat tinggal saya di Malang, saya adalah tipe orang yang senang berpindah-pindah. Selama tiga tahun di Malang, saya telah pindah tempat tinggal sebanyak empat kali: dua kali di kos-kosan, sekali di rumah kontrakan, dan kini saya menetap di asrama. Kenapa? Alasannya, ya, karena memang senang saja berada di lingkungan baru. Ini memberikan saya kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang baru. Cocok bukan dengan kepribadian saya yang ekstrover?

Inilah sekilas perjalanan hidup saya yang penuh dengan tantangan dan pengalaman berharga. Saya berharap cerita ini bisa memberikan inspirasi dan motivasi bagi kalian yang membacanya. Perjalanan hidup saya menunjukkan bahwa setiap langkah yang diambil dengan penuh keyakinan dan kesungguhan hati akan membawa kita menuju pencapaian yang diinginkan. Meskipun jalan yang ditempuh kadang tidak mudah, dengan semangat pantang menyerah, tekad kuat, dan berserah diri pada Allah, kita pasti bisa mengatasi berbagai rintangan yang menghadang.

Setiap keputusan yang kita buat harus didasarkan pada keyakinan diri dan disandarkan pada Allah; lalu diiringi dengan kerja keras serta dedikasi tinggi. Saya percaya bahwa dengan sikap ini, kita bisa meraih hasil terbaik dalam setiap aspek kehidupan. Tidak ada usaha yang sia-sia jika dilakukan dengan sepenuh hati dan penuh ketekunan. Teruslah berjuang dan berusaha, karena di balik setiap tantangan, selalu ada pelajaran berharga dan kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca cerita saya. Sampai jumpa di kisah berikutnya!

Berikan tepukan/clappers (👏🏻) jika kalian suka dengan tulisan saya ini. Jangan lupa pula untuk menanggapi dengan berkomentar (💬) ketika ingin bertanya, merespons atau mengulas sesuatu, atau bahkan sebatas bertegur sapa. Kedua hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk terus semangat menulis setiap hari.

Jika kalian ingin terhubung dan lebih dekat dengan saya, kalian bisa menghubungi saya melalui DM Instagram atau mengirim surat elektronik melalui G-Mail pribadi. Oiya, boleh sekali jika kalian ingin mengapresiasi saya dengan memberikan tip melalui laman Saweria saya ini. Terima kasih!

--

--

Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.