Sinkronkan Komunikasi Antaranggota Keluarga

|#35|: Komunikasi merupakan satu kunci penting dalam menjalani hubungan berkeluarga

Muhammad Rayhan
3 min readJul 8, 2024
Photo by Gift Habeshaw on Unsplash

Kemarin, ketika pertemuan bersama Teteh Jasmine di Bandung, sebenarnya kami memiliki beberapa rencana pertemuan sebelumnya. Namun sayangnya, rencana tersebut hanya sebatas rencana, alias tak dieksekusi, karena ada beberapa halangan. Di luar itu, kami sama-sama merasakan bahwa sebenarnya kami bisa saja mengadakan pertemuan yang jauh lebih leluasa dan dengan suasana menyenangkan jika mengetahui kondisi satu sama lain sedari awal.

Hal yang saya bicarakan ini terjadi dalam pertemuan singkat kemarin. Sebenarnya kami sama-sama tidak ingin pertemuan tersebut diadakan begitu singkat. Hanya saja, karena kami memiliki agenda masing-masing setelahnya, pertemuan hanya bisa berlangsung sebentar. Teteh memiliki agenda untuk bertemu keluarganya di Bandung karena memang sudah direncanakan sejak awal. Di sisi saya, saya dan keluarga berencana untuk kembali ke kampung halaman dari Bandung pada pukul dua siang.

Setelah kami berbagi informasi tentang agenda masing-masing, ternyata tidak ada yang benar-benar melaksanakan sesuai dengan rencana awal. Pada pihak saya, saya dan keluarga baru memulai perjalanan pulang pada pukul tujuh malam, bukan pukul dua siang seperti yang direncanakan. Pada pihak Teh Jasmine, akhirnya ia tidak bertemu keluarganya di restoran yang telah dijanjikan, melainkan di hotel, karena kemacetan lalu lintas di Bandung dan panjangnya antrean pesanan.

Dari situ, kami menyadari bahwa sebenarnya bisa saja kami mengadakan pertemuan yang lebih panjang, intim, dan menyenangkan. Bahkan, Teh Jasmine pun sampai mengatakan bahwa jika tahu saya tidak jadi pulang pukul dua siang, ia ingin mengajak saya untuk makan-makan bersama di restoran tempat mereka bertemu. Ya, walaupun pada akhirnya tidak jadi bertemu di restoran, mereka tetap bertemu di hotel tempat Teteh menginap malam itu.

Pada sudut pandang saya pribadi, saya merasa sebal dengan keluarga karena kita sama-sama tak mematuhi rencana awal yang telah disepakati. Orang tua masih sibuk bersilaturrahmi dengan sepupunya di tengah kota Bandung. Adik saya tiba-tiba sakit demam dan ia belum mempersiapkan diri sama sekali untuk perjalanan pulang. Sementara, saya sendiri merenung dan akhirnya tertidur karena kecewa dengan banyak hal yang tidak berjalan sesuai rencana secara tiba-tiba begitu saja.

Maksud saya begini. Bukannya saya memimpikan mempunyai keluarga harmonis dan dekat satu sama lain — ya walaupun tentu ini tetap menjadi harapan — , melainkan saya merasa setidaknya komunikasi satu anggota keluarga dengan lainnya itu terjaga. Tentu ini tidak berlaku untuk situasi di luar kendali, seperti Adik saya yang tiba-tiba sakit dan kemacetan lalu lintas. Andai saja, orang tua mengabari saya lebih awal bahwa kepulangan kami tertunda beberapa jam karena mereka masih berkumpul dengan kerabat, saya bisa memberi tahu Teh Jasmine tentang perubahan waktu kepulangan saya, sehingga kami bisa mengadakan pertemuan yang lebih intim dan leluasa.

Meskipun demikian, komunikasi akan tetap sulit terjalin jika koneksi dan relasi antaranggota tidak kuat. Ada orang yang merasa tidak perlu memberi kabar, padahal hal itu dapat memengaruhi agenda bersama. Di sisi lain, ada yang merasa kecewa karena keputusan atau kesepakatan tidak berjalan sesuai rencana, padahal dirinya memiliki urusan lain.

Terlepas dari itu semua, dari situasi ini, saya belajar bahwa komunikasi adalah kunci penting dalam setiap hubungan, baik itu keluarga, pasangan, organisasi, pekerjaan profesional, maupun pertemanan. Komunikasi yang harmonis memungkinkan kita untuk memahami keadaan dan suasana hati setiap orang yang terlibat. Tentunya, sikap untuk memahami orang lain, sekecil apa pun, tak kalah penting pula.

Oleh karena itu, saya mengajak diri saya sendiri, orang-orang terdekat, teman, rekan, dan pembaca di sini untuk menjalin komunikasi yang baik sebelum segala hal lain, terutama dalam urusan yang melibatkan orang lain, karena komunikasi yang baik adalah kunci utama dari hubungan yang harmonis.

Berikan tepukan/clappers (👏🏻) jika kalian suka dengan tulisan saya ini. Jangan lupa pula untuk menanggapi dengan berkomentar (💬) ketika ingin bertanya, merespons atau mengulas sesuatu, atau bahkan sebatas bertegur sapa. Kedua hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk terus semangat menulis setiap hari.

Jika kalian ingin terhubung dan lebih dekat dengan saya, kalian bisa menghubungi saya melalui DM Instagram atau mengirim surat elektronik melalui G-Mail pribadi. Oiya, boleh sekali jika kalian ingin mengapresiasi saya dengan memberikan tip melalui laman Saweria saya ini. Terima kasih!

--

--

Muhammad Rayhan
Muhammad Rayhan

Written by Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.

No responses yet