Satu Tanggungan telah Ditaklukkan

|#14|: Merasakan semester tengah dengan sistem pencapaian pembelajaran baru dan segala kompleksitasnya

Muhammad Rayhan
3 min readJun 12, 2024
Photo by Nguyen Dang Hoang Nhu on Unsplash

Mulai semester ini, perkuliahan prodi saya, Teknik Informatika, menerapkan sistem pencapaian pembelajaran baru. Pencapaian yang memungkinkan beberapa mata kuliah dalam satu semester berkolaborasi untuk mewujudkan suatu proyek akhir, yang kemudian akan diujikan bersama saat ujian akhir semester, itu baru saja saya alami. Sistem tersebut diberi istilah Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) atau project based learning (PBL). Tema proyek yang dibawa kali ini adalah Sistem Informasi Rukun Warga (SIRW).

Sistem pembelajaran baru ini mengharuskan saya untuk mengeksplorasi dan merasakan banyak hal baru. Ada hal baru yang menyenangkan, ada yang menantang, ada pula yang terkadang membuat saya merasa terbebani. Di satu sisi saya harus memahami konsep-konsep pemrograman web dan menguasai aspek teknis seperti coding atau membuat diagram. Di sisi lain, saya juga dituntut untuk bisa bekerja dalam tim dan memanajemen proyek sedemikian rupa. Itu semua saya lakukan secara beriringan dalam satu semester pendidikan tinggi. Tentu bukan hal yang mudah bukan?

Pembelajaran berbasis proyek (PBP) di semester ini melibatkan enam mata kuliah sekaligus. Mata kuliah Proyek Sistem Informasi (PSI) berperan sebagai induk dari proyek ini. Mata kuliah Bahasa Indonesia digunakan untuk menyusun laporan akhir dalam bentuk artikel ilmiah. Mata kuliah Pemrograman Web Lanjut (PWL) menjadi fondasi pengembangan SIRW berbentuk web. Tiga mata kuliah lainnya, yaitu Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Inteligensi Bisnis, dan Analisis Desain Berorientasi Objek (ADBO), menunjang proyek dengan mengintegrasikan fitur-fitur spesifik berdasarkan apa dipelajari dari masing-masing mata kuliah tersebut.

Sore ini, saya baru saja menyelesaikan satu ujian akhir semester tersebut. Alhamdulillah, saya merasa sangat lega. Sungguh. Rasanya seperti telah berhasil menaklukkan pendakian gunung yang tinggi yang tentunya sukar bagi saya. Kini, saya berharap masa ujian semester ini berlalu dengan cepat agar bisa segera menikmati liburan. Ah, sungguh ingin rasanya melepas beban yang telah dipikul selama empat bulan ini.

Mengenai pengalaman saya selama semester empat ini, tidak perlu kalian tanyakan lagi. Saya merasa seperti ingin meledakkan kepala sendiri. Otak saya terasa mengepul setiap minggunya. Bayangkan saja, dalam satu minggu, saya harus menyelesaikan tiga laporan praktikum dari mata kuliah inti yang juga harus diselesaikan sebelum kelas berikutnya. Itu belum termasuk tugas-tugas dari mata kuliah lain yang terus menerus datang. Belum juga proyek kelompok yang memerlukan progres setiap minggunya.

Ah, sudahlah! Mengapa saya jadi sambat begini. Huft! Kalau di fase begini saja saya sudah sambat, bagaimana saya ketika sudah memasuki masa mengerjakan skripsi, ya? Bagaimana jika sudah bekerja dan pekerjaannya bergantung pada orang lain dengan segala tuntutannya, ya? Bagaimana juga jika saya sudah berkeluarga dan harus menafkahi mereka? Ah, sudahlah. Cukup, cukup. Bukannya tadi sudah ditahan, ya? Huft!

Mohon maaf, ya, kawan-kawan pembaca, jika saya sedikit sambat dan lewah pikir (overthinking) di sini. Hehee. Maaf juga jika tulisan kali ini kurang nyaman dibaca. Saat saya membaca ulang tulisan saya ini pun, rasa-rasanya agak berantakan dan tak runut alur berceritanya. Saya pun sedang malas melakukan swasunting. Efek dari mengepulnya otak mungkin, ya. Namun, tak apalah. Yang penting, diri saya masih mampu memaksa diri untuk menulis setiap hari. Tepat hari ini, saya telah mencapai hari ke-14 berturut-turut dalam menulis. Yeay!

Oiya, besok adalah hari Ujian Akhir Semester terakhir saya, teman-teman. Mata kuliahnya adalah Teori Jaringan Komputer. Mohon doanya agar saya diberikan kemudahan dan kelancaran oleh Allah dalam mengerjakan soal-soalnya, ya.

Baiklah. Mari kita akhiri dengan yang baik-baik, karena yang tak baik-baik itu cukup tersimpan dalam kenangan apik, seperti saat pertama kali naik motor dan malah terjebak di got sempit yang penuh semak belukar alih-alih jalan yang benar-benar epik.

Hahaa. Sekian.

Berikan tepukan/clappers (👏🏻) jika kalian suka dengan tulisan saya ini. Jangan lupa pula untuk menanggapi dengan berkomentar (💬) ketika ingin bertanya, merespons atau mengulas sesuatu, atau bahkan sebatas bertegur sapa. Kedua hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk terus semangat menulis setiap hari.

Jika kalian ingin terhubung dan lebih dekat dengan saya, kalian bisa menghubungi saya melalui DM Instagram atau mengirim surat elektronik melalui G-Mail pribadi. Oiya, boleh sekali jika kalian ingin mengapresiasi saya dengan memberikan tip melalui laman Saweria saya ini. Terima kasih!

--

--

Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.