Paham Bahasa dan Untaian Rima

|#36|: Dua platform yang sempat saya buat sendiri

Muhammad Rayhan
2 min readJul 10, 2024
Photo by William Hook on Unsplash

Saat masa-masa korona kemarin, saya merasa hari-hari begitu luang dan kosong — istilahnya “gabut”. Tentu saya tidak nyaman sekali dengan keadaan seperti itu. Hidup tidak produktif, terlalu banyak waktu yang dibuang sia-sia begitu saja, dan tidak bisa pergi ke mana-mana membuatku merasa resah. Di sisi lain, saya sadar akan potensi diri saya. Saya mengenal diri saya. Dari situ, saya terpikirkan untuk membuat sesuatu wadah yang bisa kukembangkan dan jadi tempat berkreativitas. Alhasil, terciptalah Paham Bahasa dan Untaian Rima.

Dari kedua nama platform tersebut, pasti kalian sudah bisa menebak bidang apa yang saya sukai. Sesuai dugaan, bidang tersebut adalah kebahasaindonesiaan. Saya sangat cinta bahasa kita, bahasa Indonesia. Kecintaan ini entah muncul dari mana, tetapi yang pasti awal-mula muncul adalah ketika saya SMA. Selain mencintai dunia bahasa, saya juga memiliki keterampilan desain grafis. Ditambah lagi, kondisi korona yang menuntut kita untuk tidak bepergian ke mana-mana yang akhirnya mengalihkan waktunya ke dunia maya makin mendorong saya untuk membangun kedua platform tersebut, yakni Paham Bahasa dan Untaian Rima.

Apa itu Paham Bahasa?

Sesuai dengan namanya, Paham Bahasa adalah platform edukasi kebahasaindonesiaan yang berbasis di Instagram. Platform ini saya bangun dilatari atas keresahan akan banyak sekali masyarakat Indonesia, terutama generasi terkini, yang tidak begitu mengenal bahasa nasionalnya sendiri. Hal seperti kata baku dan takbaku, padanan kata dari suatu kata bahasa asing, ejaan, tanda baca, dan banyak lainnya, masih menjadi PR besar bagi bangsa kita sendiri. Tak heran pula, banyak penutur aslinya sendiri yang tidak menuanrumahkan — menjadikan tuan rumah — bahasanya sendiri. Dengan pendekatan hiburan dan edukasi, saya membawa slogan “Bikin kamu senang dan paham bahasa Indonesia” untuk platform satu ini.

Apa itu Untaian Rima?

Sama seperti sebelumnya, platform kedua saya ini memiliki nama yang dibuat seunik dan semelekat mungkin di benak orang-orang yang mengetahuinya

Tulisan ini belum selesai. Tulisan dilanjutkan ketika saya cukup fit dan pulih dari demam.

--

--

Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.