Mengembangkan Bot Telegram

|#11|: Mencari cara bagaimana agar tugas bisnis kami bekerja secara otomatis

Muhammad Rayhan
4 min readJun 9, 2024
Foto oleh Lana Codes dari Unsplash

Saya dan kekasih saya memiliki sebuah bisnis kecil-kecilan. Bisnis tersebut dapat dioperasikan secara remote (kontrol jauh), daring, dan tidak memerlukan pengelolaan fisik. Alasan utama kami memilih model bisnis ini adalah karena kami berada dalam hubungan jarak jauh, alias LDR. Hehee. Bisnis tersebut berfokus pada penjualan pulsa, dengan target pasar utama adalah teman-teman sekolah adik saya.

Bisnis kami telah beroperasi selama kurang lebih tiga bulan. Keuntungannya cukup memuaskan, dengan persentasi laba bersih sekitar 10 — 25% dari modal. Lumayan, ‘kan? keuntungan itu memungkinkan kami untuk membeli lima kilogram beras setiap bulan. Kami mengalokasikan seluruh keuntungan tersebut sebagai tabungan biaya pernikahan kelak dengan cara berinvestasi di platform pembelian saham populer — yang berlogo mata robot berwarna hijau itu. Hehee. Amiin. Doakan, ya, kawan-kawan.

Dalam mengoperasikan bisnis ini, kami menggunakan beberapa aplikasi untuk membantu pencatatan dan komunikasi. Pencatatan awal (secara kasar) kami lakukan di grup WhatsApp (yang hanya berisi kita berdua), kemudian data tersebut kami catat ulang secara terstruktur dalam Google Spreadsheet. Komunikasi, khususnya oleh saya, dilakukan untuk memperoleh laporan pemesanan dari adik saya melalui DM (direct message/pesan langsung) Instagram atau terkadang melalui pesan japri WhatsApp.

Selama tiga bulan beroperasi, selama itu pula kami melakukan semua tugas tersebut secara manual. Setiap kali saya menerima laporan dari adik melalui DM Instagram atau pesan pribadi WhatsApp, saya menyalin dan mengirimkannya ke grup WhatsApp untuk pencatatan, kemudian melakukan pengisian pulsa, dan diakhiri dengan mencatat secara terstruktur di Google Spreadsheet. Pola tugas tersebut terus berulang-ulang selama tiga bulan lamanya.

Sampai pada suatu ketika, saya merasa jenuh dan berkeluh, “Bisa gak, ya, aku punya sistem yang melakukan tugas itu semua secara otomatis begitu saja?”. Sebagai mahasiswa informatika, saya tentu mempertimbangkan dengan serius tentang jenis sistem atau aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dari situlah, saya mendapatkan ide untuk membuat bot. Ide ini juga terinspirasi dari memori saya tentang seorang teman kuliah yang membuat bot WhatsApp untuk mengirimkan kode verifikasi setiap kali ingin masuk ke akun aplikasi webnya.

Di antara dua pilihan yang tersedia, yaitu bot WhatsApp dan Telegram, saya lebih memilih untuk membuat bot Telegram. Keputusan ini diambil berdasarkan kemudahan pembuatan dan kemungkinan bot Telegram untuk diakses oleh pengguna lain. Dalam hal ini, tentu agar dapat diakses oleh kekasih saya.

Setelah keputusan diambil, saya mulai melaksanakan langkah-langkah pembuatan. Langkah pertama adalah mencari informasi tentang pembuatan bot Telegram melalui YouTube. Saya memilih video dari kanal Mending Ngoding sebagai panduan karena relevan dengan kasus kami dan penyajiannya yang mudah serta ringkas. Berikutnya, setelah menyelesaikan semua tahapan yang direkomendasikan, saya sekarang memodifikasi kode program Apps Script untuk lebih menyesuaikan dengan kebutuhan kami.

Mulai dari malam Sabtu (kemarin) hingga Ahad petang tadi, saya menghabiskan waktu untuk terus-menerus melakukan modifikasi. Biasalah, itu hal yang lumrah bagi seorang pemrogram (programmer). Tak ada yang namanya coding tanpa menemui eror atau bug. Saya pun sampai rela tidur cukup larut, sekitar pukul dua atau tiga dini hari, saat Sabtu malam hanya untuk menuntaskan eror dan bug.

Akhirnya, setelah menghabiskan dua hari dan satu malam bergelut dengan baris kode program, saya berhasil menyelesaikan sistem hingga berfungsi dengan semestinya.

“Huft, selesai juga akhirnya”, ucap saya sembari menghela napas.

Kini kami bisa menghemat tenaga, waktu, dan konsentrasi karena ada bot Telegram, sebagai asisten pribadi, yang siap membantu kami menginput data otomatis ke Google Spreadsheet untuk keperluan bisnis kecil kami ini, kapan pun dan di mana pun. Yeay, senangnya!

Karena berhasil mewujudkan ide ini, saya pun terpikirkan untuk membuat bot-bot lainnya untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan pribadi repetitif lainnya. Misalnya, pencatatan keuangan pribadi atau penjurnalan harian. Senangnya, menjadi mahasiswa informatika, kita bisa mewujudkan ide sendiri dengan cara mengembangkan aplikasi/sistem sendiri.

Kalian juga sangat bisa mencoba ide ini untuk memudahkan proses bisnis atau pekerjaan pribadi kalian, lo. Tenang saja, gratis kok. Selamat mencoba, ya!

Oiya, bagi teman-teman yang penasaran dengan bagaimana isi kode program hasil modifikasi saya, boleh banget, ya, japri saya di sini. Barangkali, dengan menghubungi saya, kita bisa berpartner atau bekerja sama. Hehee.

Berikan tepukan/clappers (👏🏻) jika kalian suka dengan tulisan saya ini. Jangan lupa pula untuk menanggapi dengan berkomentar (💬) ketika ingin bertanya, merespons atau mengulas sesuatu, atau bahkan sebatas bertegur sapa. Kedua hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk terus semangat menulis setiap hari.

Jika kalian ingin terhubung dan lebih dekat dengan saya, kalian bisa menghubungi saya melalui DM Instagram atau mengirim surat elektronik melalui G-Mail pribadi. Oiya, boleh sekali jika kalian ingin mengapresiasi saya dengan memberikan tip melalui laman Saweria saya ini. Terima kasih!

--

--

Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.