Mempersiapkan Libur Panjang dengan Rencana Matang

|#16|: Menyusun kiat agar tidak terjerumus ke lubang kesuraman yang sama setiap libur panjang

Muhammad Rayhan
3 min readJun 14, 2024
Photo by Damaris Isenschmid on Unsplash

Masa-masa libur panjang memang selalu menyenangkan dan ditunggu oleh banyak orang, terutama kalangan pelajar dan pendidik. Ini adalah waktu yang ideal untuk mencari kepuasan dan istirahat dari segala tugas yang telah dijalani selama periode kerja atau belajar. Tak sedikit pula orang yang memanfaatkan libur panjang untuk berlibur ke destinasi impian, berkunjung ke kerabat jauh, berkumpul dengan keluarga besar, atau sekadar bersantai di rumah sambil menikmati waktu untuk bercengkerama bersama keluarga.

Saya sendiri termasuk dalam kelompok orang yang melakukan berbagai kegiatan tersebut saat libur panjang. Ada kalanya saya menggunakan waktu libur untuk berwisata ke luar kota atau mengunjungi kerabat yang jarang bersua. Namun, tak jarang pula saya hanya berdiam diri di rumah tanpa perencanaan, yang tampaknya menjadi pilihan banyak orang ketika libur panjang. Meskipun terkesan mudah, menghabiskan libur panjang di rumah sering kali membuat kita merasa tidak produktif dan seolah-olah waktu terbuang sia-sia.

Memang, ini semua kembali pada bagaimana kita memanajemen diri sendiri. Saya sendiri pun—selama libur panjang dan selagi tidak ada kegiatan berwisata atau berkunjung ke kerabat jauh — sering kali terjebak dalam lingkaran kebiasaan yang sama seperti libur akhir pekan, menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tak terencana dan berujung merasa menyesal karena tak produktif. Ah, memang masalah manajemen diri selalu menjadi PR yang tak kunjung rampung bagi saya.

Saya pun sangat menyadari tentang kekurangan saya yang seperti itu. Namun, entah mengapa, sangat sulit untuk benar-benar lepas dari jerat manajemen diri yang buruk itu. Mungkin ini berkaitan dengan kebiasaan yang tidak ditanamkan oleh orang tua saya sejak dahulu untuk merencanakan sesuatu. Saya rasa hal tersebut cukup memengaruhi dan berandil mengapa saya seperti itu.

Terlepas dari itu semua, saya tetap tidak boleh tinggal diam dan merenung begitu saja, apalagi di usia yang sudah dewasa ini. Ditambah lagi, saya juga memiliki sedikit wawasan tentang manajemen diri yang saya cari tahu sendiri. Oleh karena itu, menyadari kenyataan bahwa manajemen diri adalah sebuah tantangan yang tidak mudah, saya mulai mencari cara untuk memperbaikinya.

Saya ingin mulai merencanakan liburan saya dengan lebih baik, seperti membuat jadwal yang sederhana; tetapi tetap efektif, membuat peraturan pribadi tentang apa yang seharusnya tidak dilakukan (misal, bermain gim seharian), melanjutkan rutinitas menulis harian, belajar keterampilan baru, dan menetapkan tujuan harian yang realistis. Ini merupakan langkah awal yang mungkin bisa saya ambil untuk mengatasi tantangan manajemen diri ini.

Saya menyadari bahwa perubahan ini tidak akan mudah dan memerlukan usaha keras yang konsisten. Namun, saya percaya bahwa dengan refleksi diri yang mendalam — melalui tulisan ini — dan kemauan yang kuat untuk berubah, saya bisa mengubah kebiasaan buruk ini. Libur panjang seharusnya menjadi waktu yang penuh dengan makna dan kepuasan, bukan sekadar hari-hari yang berlalu tanpa arah. Saya akan berusaha keras untuk menjadikan libur panjang berikutnya sebagai momen yang produktif dan membahagiakan, bukan lagi terjebak dalam kebiasaan yang sama yang membuat saya merasa tidak produktif.

Dengan cara ini, saya berharap dapat menemukan keseimbangan antara bersantai dan berkembang, sehingga setiap libur panjang menjadi kesempatan untuk menjadi versi terbaik bagi diri sendiri. Perjalanan ini bukan hanya tentang mengubah rutinitas libur panjang saya, melainkan juga tentang pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.

Doakan saya, ya, kawan-kawan pembaca. Semoga, saya bisa membuktikan kepada diri sendiri mulai dari libur panjang ini.

Berikan tepukan/clappers (👏🏻) jika kalian suka dengan tulisan saya ini. Jangan lupa pula untuk menanggapi dengan berkomentar (💬) ketika ingin bertanya, merespons atau mengulas sesuatu, atau bahkan sebatas bertegur sapa. Kedua hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk terus semangat menulis setiap hari.

Jika kalian ingin terhubung dan lebih dekat dengan saya, kalian bisa menghubungi saya melalui DM Instagram atau mengirim surat elektronik melalui G-Mail pribadi. Oiya, boleh sekali jika kalian ingin mengapresiasi saya dengan memberikan tip melalui laman Saweria saya ini. Terima kasih!

--

--

Muhammad Rayhan
Muhammad Rayhan

Written by Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.

Responses (1)