Melepas Belenggu Gim
|#8|: Gim memang bikin candu. Jangan coba-coba, serius. Nanti sulit beradu
Sejak kecil, saya sangat senang bermain gim daring. Saat SD kelas 4–6 (sekitar tahun 2012–2014), pada masa kejayaan warnet, saya nyaris setiap hari bermain gim daring di sana. Saat itu, ada satu momen yang masih saya ingat hingga sekarang. Suatu hari, saat sedang asyik bermain gim di warnet, tiba-tiba orang tua datang menghampiri saya. Sontak, orang tua memarahi saya saat itu juga. Tentu, kejadian itu membuat heboh satu ruangan warnet. Akibatnya, saya terpaksa pulang dalam keadaan lesu dan malu. Sungguh pengalaman yang epik memang.
Waktu berlalu begitu cepat, dan tanpa terasa, saya kini sudah menjadi mahasiswa. Di tengah-tengah masa kuliah, saya kembali terjerumus ke jurang yang serupa dengan masa lalu: kecanduan bermain gim. Ah, sungguh menyebalkan! Mengapa kebiasaan ini muncul lagi di saat yang tidak tepat dalam hidup saya? Sangat mengganggu!
Awal-mula saya kembali menemukan gim yang membuat candu adalah ketika saya diajak oleh teman. Pada zaman korona, ada dua orang teman yang menginap di rumah saya. Malam itu, mereka membuka gim yang sedang populer dan bermain bersama. Hal itu membuat saya penasaran dan ingin mencoba. “Sepertinya asyik bermain gim bersama”, ucap saya dalam hati. Akhirnya, saya pun mengunduh dan menginstal gim tersebut.
Seiring waktu, lama-kelamaan, saya merasa semakin terjebak dalam jurang gim yang seolah tak berujung. Keseharian saya menjadi kacau dan dampaknya pun semakin terasa. Pola tidur saya berantakan, sering kali saya tidur hingga larut malam atau bahkan tidak tidur sama sekali hanya untuk bermain gim. Kesehatan fisik saya menurun, saya menjadi mudah lelah dan sulit berkonsentrasi. Kecemasan dan stres pun mulai menghantui setiap kali saya memilih bermain gim daripada mengerjakan tugas kuliah. Meskipun sadar akan tanggung jawab yang menunggu, saya lebih tertarik pada gim karena tugas terasa begitu berat. Ah, sudahlah! Walaupun saya sadar, diri saya tetap sulit mengontrol diri karena … entah lah, saya sendiri tidak tahu mengapa.
Menyadari keadaan ini, saya mulai mencari cara untuk mengurangi waktu bermain gim. Pertama, saya mencoba mengatur jadwal harian dengan ketat. Saya membatasi waktu bermain gim hanya satu atau dua jam per hari, dan selebihnya digunakan untuk aktivitas lain yang lebih produktif. Kedua, saya mencoba mencari hobi baru yang bisa mengalihkan perhatian saya dari gim, seperti membaca dan menulis, berolahraga, dan belajar memasak. Ketiga, saya menceritakan masalah saya kepada teman-teman dekat dan keluarga, sehingga mereka bisa memberikan dukungan dan pengawasan.
Perlahan tapi pasti, saya mulai merasakan perubahan positif. Saya menjadi lebih fokus pada kuliah, kesehatan saya membaik, dan hubungan dengan orang-orang di sekitar saya juga semakin harmonis. Memang tidak mudah, tetapi dengan tekad yang kuat dan dukungan dari orang-orang terdekat, saya berhasil mengurangi kecanduan bermain gim.
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa gim memang bisa membuat candu, dan menghadapinya memerlukan kesadaran serta usaha yang besar. Jangan pernah meremehkan dampak negatif dari kecanduan gim. Ketika saya akhirnya menyadari betapa besarnya pengaruh buruk gim terhadap kehidupan, saya mulai memahami pentingnya mengatur waktu dengan bijak. Mengurangi waktu bermain gim memang tidak mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan jika kita memiliki niat yang kuat. Proses ini membutuhkan kesabaran dan komitmen yang tinggi, serta dukungan dari orang-orang terdekat. Mereka yang peduli pada kita bisa menjadi pendorong semangat yang besar untuk keluar dari jerat kecanduan.
Jika kita merasa sudah mulai terjerumus, segera cari bantuan dan mulailah mengatur kembali kehidupan kita. Ada banyak sumber daya yang bisa membantu, mulai dari terapi hingga dukungan kelompok. Jangan malu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Penting untuk mengisi waktu luang dengan aktivitas yang lebih bermanfaat dan sehat, seperti berolahraga, membaca, atau mengembangkan keterampilan baru. Ingatlah, waktu dan perhatian kita sangat berharga, jangan biarkan gim menguasai hidup kita. Dengan tekad dan usaha yang konsisten, kita bisa melepaskan diri dari kecanduan gim dan menjalani hidup yang lebih seimbang dan bermakna. Setiap langkah kecil menuju perubahan adalah pencapaian besar yang patut diapresiasi.
Berikan tepukan/clappers (👏🏻) jika kalian suka dengan tulisan saya ini. Jangan lupa pula untuk menanggapi dengan berkomentar (💬) ketika ingin bertanya, merespons atau mengulas sesuatu, atau bahkan sebatas bertegur sapa. Kedua hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk terus semangat menulis setiap hari.
Jika kalian ingin terhubung dan lebih dekat dengan saya, kalian bisa menghubungi saya melalui DM Instagram atau mengirim surat elektronik melalui G-Mail pribadi. Oiya, boleh sekali jika kalian ingin mengapresiasi saya dengan memberikan tip melalui laman Saweria saya ini. Terima kasih!