Kedatangan Teman Dekat (Kembali)

|#46|: Setelah lima bulan tak bertemu, kini dia kembali ke Malang

Muhammad Rayhan
3 min readAug 9, 2024
Photo by Rémi Walle on Unsplash

Meskipun saya jarang bermain dengan teman-teman selama di Malang, sebenarnya saya memiliki seorang teman dekat. Dia adalah teman SMA saya, bernama Abdur, berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Kami berdua sama-sama memulai pendidikan tinggi di Universitas Brawijaya (UB). Namun, selang berkuliah empat semester, saya memutuskan untuk pindah, sebagaimana yang pernah saya ceritakan pada tulisan ini.

Saat SMA, Abdur dan saya tidak hanya bersekolah di tempat yang sama, tetapi juga berada di kelas yang sama, IPA 2. Meski kita sekelas selama tiga tahun, sejujurnya saya tidak terlalu akrab dengannya. Akan tetapi, setelah situasi Covid-19 mereda dan kami berdua berada di Malang, saya, Abdur, dan beberapa teman SMA kami mulai sering menghabiskan waktu bersama.

Terhitung sudah dua tahun berada di Malang sejak Februari 2022, kita cukup banyak menjalani kegiatan bersama. Kegiatan seperti menginap di kos satu sama lain, berwisata ke Batu, bermain gim, hingga memasak pernah kami jalani bersama. Selain itu, terkadang kita juga bisa mengandalkan satu dengan lain. Misalnya, ketika saya ingin menonton film di bioskop dan tidak ingin pergi sendirian atau tidak tahu siapa yang harus diajak, saya biasanya mengajak Abdur; begitu pula sebaliknya. Ini adalah salah satu alasan mengapa saya menganggap Abdur sebagai salah satu teman terdekat saya di Malang.

Singkat cerita, kejadian tak terduga terjadi. Ketika dia menginjak kuliah semester delapan, ia memutuskan untuk mengambil cuti perkuliahan. Alasannya adalah karena ia ingin membantu pekerjaan orang tuanya di Pontianak. Alhasil selama dia cuti, dia tidak berada di Malang, tetapi di Pontianak.

Saya pun merasa cukup sedih ketika mendengar kabar tersebut. Namun tak apalah, mungkin itu memang keputusan terbaik dia. Benar saja, selama kuliah semester empat—dan selama Abdur tak di Malang—frekuensi bermain saya menurun. Momen-momen menyenangkan yang biasa kami alami juga turut berkurang.

Untungnya, saya tidak sepenuhnya kehilangan kesempatan untuk bermain. Saya masih bisa menikmati momen-momen berharga meskipun tidak bersama Abdur. Momen-momen seperti menghadiri wisuda teman untuk pertama kalinya, merasakan kembali berkemah di alam bebas setelah lima tahun, dan mengajar anak-anak lagi, semua saya alami dalam lima bulan terakhir.

Namun, sekarang kuliah semester empat saya telah selesai, begitu pula dengan kuliah semester delapan Abdur—semester dia cuti. Saat ini, saya memulai kuliah semester lima dan Abdur memulai semester sembilan. Oleh karena itu, saya kembali ke Malang setelah liburan semester, dan Abdur juga kembali ke Malang untuk melanjutkan studinya.

Pengalaman dan momen kami di Malang tidak berbeda dengan sebelumnya. Kami masih bisa saling mengandalkan satu sama lain.

Ketika dia mengirim saya pesan WA, “Woy, Han. Bisa jemput gw enggak pas gw dah sampe Malang? Gw besok sampe Malang, insyaallah”, saya pun membalasnya dengan sigap, “Sabi. Kabari ae besok dijemput jam berapa, biar gw bisa siap-siap”.

Meskipun dia tidak dijemput oleh saya ketika tiba di Malang—tetapi diantar langsung ke tujuan oleh travel—kita langsung menjalani hari bersama. Sore itu juga, kami langsung menjadwalkan menonton film di bioskop. Film “Deadpool & Wolverine” kalau tidak salah. Kegiatan menonton ini kita ambil selain karena kita sama-sama hobi menonton film di bioskop, kita juga ingin memanfaatkan promo yang tersedia oleh Bank Saqu. Promo tersebut menawarkan cashback sebesar 50%, sehingga kami seakan hanya membayar setengah harga.

Keesokan harinya pun kita mengagendakan untuk bertemu kembali. Kegiatan yang kita rencanakan adalah berjoging di pagi hari dan menonton film di bioskop (lagi). Ya, benar-benar menonton film bioskop lagi. Alasannya pun sama seperti kemarin: memanfaatkan promo. Namun, kali ini promonya adalah beli satu gratis satu.

Asyiknya, bisa kedatangan teman dekat kembali setelah lima bulan lamanya. Pengalaman dan momennya pun tetap sama seperti biasanya meski sempat tak bertemu cukup lama. Dari joging pagi sampai menonton film dua kali pada dua hari berturut untuk memanfaatkan promo, semuanya terasa seperti dulu lagi. Jadi, meski lima bulan berlalu, kami tetap menjalani hari-hari di Malang dengan seru, seolah tak ada yang berubah.

Berikan tepukan/clappers (👏🏻) jika kalian suka dengan tulisan saya ini. Jangan lupa pula untuk menanggapi dengan berkomentar (💬) ketika ingin bertanya, merespons atau mengulas sesuatu, atau bahkan sebatas bertegur sapa. Kedua hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk terus semangat menulis setiap hari.

Jika kalian ingin terhubung dan lebih dekat dengan saya, kalian bisa menghubungi saya melalui DM Instagram atau mengirim surat elektronik melalui G-Mail pribadi. Oiya, boleh sekali jika kalian ingin mengapresiasi saya dengan memberikan tip melalui laman Saweria saya ini. Terima kasih!

--

--

Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.