Bulan Juli yang Penuh Evaluasi

|#44|: Banyak hal yang berkurang dan menurun pada satu bulan ke belakang

Muhammad Rayhan
3 min readAug 1, 2024
Photo by Maddi Bazzocco on Unsplash

Berbeda dengan bulan Juni yang lalu, bulan Juli ini terasa kacau dan tidak teratur. Kebiasaan baik yang telah saya bangun dengan susah payah sebelumnya, tampaknya mudah sekali goyah di bulan ini. Biasanya, ketika di asrama, saya dapat dengan mudah berjalan ke masjid untuk salat fardu berjamaah tepat waktu. Namun, pada masa liburan ini, saya merasa begitu sulit untuk mengajak kaki berkompromi agar pergi ke masjid.

Huft. Memang, ya, perihal manajemen kegiatan pada masa liburan masih menjadi hal yang sulit saya atasi.

Saking kacaunya bulan Juli kemarin, kegiatan produktif yang telah saya bangun dengan susah payah selama 34 hari berturut-turut, tiba-tiba saya putus begitu saja. Meskipun saya memiliki banyak waktu luang selama di rumah, sayangnya saya tidak dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Sungguh, saya merasa kecewa dengan diri sendiri.

Sebenarnya, saya telah menyadari bahwa ada satu faktor yang membuat saya kesulitan untuk menjalani hari-hari dengan produktif. Menurut saya, lingkungan dan sistem pribadi adalah dua elemen kunci dalam hal ini. Itulah mengapa ada perbedaan yang signifikan dalam kualitas hidup saya ketika di rumah dibandingkan saat di Malang. Selama di rumah, saya merasa kehilangan sistem pendukung yang konkret untuk menjalani hari. Sementara itu, selama di Malang, saya dapat membuktikan kepada diri sendiri tentang karakter yang sudah terbentuk selama ini.

Manajemen diri selama di rumah dan pada waktu liburan masih menjadi tantangan besar bagi saya. Saya harus segera mencari solusinya dan membuktikannya pada waktu liburan yang akan datang.

Untungnya, ada satu kegiatan positif yang saya lakukan pada liburan ini, yakni belajar pemrograman secara mandiri dengan cara berlangganan kursus. Langkah ini saya ambil untuk menghidupkan kembali minat saya pada informatika dan sebagai persiapan untuk semester yang akan datang. Saya juga merasa penting untuk menemukan keseimbangan selama masa liburan yang santai ini.

Di samping itu, syukurnya, saya juga sempat membuat tulisan yang menurut saya cukup berbobot, yang membicarakan tentang membangun kebiasaan. Topik itu saya ambil dari buku populer yang tengah saya baca, yaitu “Atomic Habits”. Meskipun buku ini sudah saya pegang dari awal Juli, saya baru membacanya dengan saksama mulai satu pekan ke belakang. Tak apalah, yang penting saya masih mau memaksakan diri membacanya.

Selain itu, ada kegembiraan tersendiri pada bulan Juli lalu: statistik tampilan (views) tulisan saya mengalami peningkatan. Jika dibandingkan dengan bulan Juni, tampilan tulisan saya di bulan Juli meningkat sebanyak 100 tampilan. Akan tetapi, peningkatan ini tidak diimbangi oleh statistik bacaan (reads) yang justru menurun sebanyak 100. Hal ini mungkin terjadi karena jumlah tulisan yang saya publikasikan bulan lalu lebih sedikit. Seharusnya ada 31 tulisan yang saya publikasikan selama bulan Juli, tetapi hanya 13 tulisan yang berhasil saya terbitkan.

Statistik tampilan dan bacaan tulisan saya selama Juli 2024

Karena semua kekacauan ini cepat saya sadari, saya perlu segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki bulan berikutnya, Agustus. Upaya seperti membuat perencanaan, menyusun daftar agenda, melakukan penjurnalan, mencatat keuangan, dan memonitor ibadah dengan mutabaah saya lakukan demi mempersiapkan Agustus agar lebih baik.

Ya, beginilah hari-hari saya selama bulan Juli: cukup kacau dan berantakan. Walaupun terdapat satu kegiatan positif dan kegembiraan tersendiri di dalamnya, saya tetap merasa bulan Juli kemarin perlu banyak evaluasi. Lebih dari sekadar evaluasi, saya juga harus segera mendeklarasikan niat yang kuat untuk memastikan bulan Agustus mendatang lebih baik.

Semoga saya bisa mengikhtiarkan itu semua. Amiiin.

Berikan tepukan/clappers (👏🏻) jika kalian suka dengan tulisan saya ini. Jangan lupa pula untuk menanggapi dengan berkomentar (💬) ketika ingin bertanya, merespons atau mengulas sesuatu, atau bahkan sebatas bertegur sapa. Kedua hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk terus semangat menulis setiap hari.

Jika kalian ingin terhubung dan lebih dekat dengan saya, kalian bisa menghubungi saya melalui DM Instagram atau mengirim surat elektronik melalui G-Mail pribadi. Oiya, boleh sekali jika kalian ingin mengapresiasi saya dengan memberikan tip melalui laman Saweria saya ini. Terima kasih!

--

--

Muhammad Rayhan

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.